JAKARTA, KOMPAS.com — Selama empat hari unjuk rasa menentang rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di seluruh Indonesia, 16 kantor polisi dirusak massa.
Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menjelaskan di Jakarta, Minggu (1/4/2012), massa telah merusak dan membakar 16 kantor polisi, 4 mobil patroli dan 1 motor polisi.
"Dalam konflik itu, Kapolsek Senen, Jakarta Pusat, dikeroyok massa hingga dirawat di RS. IPW mencatat aksi demo terjadi di 44 kota mulai 26 hingga 30 Maret 2011. Aksi demo dilakukan mahasiswa, buruh, dan LSM," kata Neta.
Sedikitnya 523 demonstran dan 210 polisi luka. Sedangkan jumlah demonstran yang ditangkap mencapai 750 orang, tapi sebagian besar dilepas polisi setelah diperiksa.
IPW menyayangkan aksi demo yang diwarnai berbagai provokasi, baik dari kalangan mahasiswa maupun polisi, sehingga benturan tak bisa dihindarkan. Akibatnya, sejumlah fasilitas umum mengalami kerusakan.
Satu hal patut disyukur, meski aksi demo di berbagai kota diwarnai bentrokan, tapi tidak berbuntut pada kerusuhan massa. Para demonstran bisa menahan diri dan hanya fokus berbuat radikal pada aparat kepolisian. Terbukti begitu banyak sepeda motor dan mobil yang terjebak dalam tawuran mahasiswa dan polisi, tidak mereka ganggu. Begitu juga pertokoan dan gedung-gedung di sekitarnya tetap aman.
Berbeda dengan aksi demo 1998, demonstrasi berlanjut pada kerusuhan massal.sumber: kompas.com
No comments:
Post a Comment